Wartainspirasi.com – Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Jambore Karhutla 2025 yang digelar di Kabupaten Siak, Riau.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih menjadi ancaman nyata di berbagai wilayah, termasuk di Provinsi Riau.
“Pertama, atas nama Kementerian Kehutanan, saya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur Riau, Kapolda Riau, dan seluruh Forkopimda,” kata Raja Juli Antoni saat menghadiri acara, Sabtu (26/4/2025).
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menanggulangi karhutla, terlebih Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau panjang akan melanda pada Juni hingga Agustus mendatang.
“Jambore Karhutla hari ini adalah sebagai penanda bahwa kebakaran hutan dan lahan masih bersama kita. Oleh karena itu, kita perlu bergandengan tangan, bahu-membahu, menjaga solidaritas untuk mencegah karhutla di Provinsi Riau,” tegasnya.
Meski begitu, Menhut mencatat tren karhutla secara nasional menunjukkan penurunan. Ia menyebutkan setidaknya ada tiga faktor yang berkontribusi terhadap penurunan tersebut.
Pertama, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah bersama TNI-Polri, BMKG, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Kedua, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pembakaran hutan juga dinilai berdampak signifikan. “Apabila terjadi kebakaran di HGU, HPI, atau wilayah kehutanan, maka hukum akan ditegakkan secara tetap,” ujarnya.
Ketiga, peran aktif masyarakat, khususnya generasi muda, menjadi faktor penting dalam pencegahan karhutla. “Tanpa partisipasi aktif dari masyarakat, terutama adik-adik Pramuka, ancaman karhutla akan selalu menghantui kita,” tambahnya.
Jambore Karhutla 2025 dibuka secara resmi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kegiatan ini digelar selama tiga hari, dari 25 hingga 27 April 2025, atas inisiatif Polda Riau bekerja sama dengan Pemprov Riau.
Acara diisi dengan talk show, simulasi pemadaman karhutla, dan berbagai kegiatan edukatif lainnya.
Sebanyak 530 peserta dari kalangan Pramuka tingkat SMA hingga mahasiswa turut ambil bagian. Diharapkan mereka menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di masa depan.