Wartainspirasi.com, Barru – Pj Gubernur Sulawesi Barat Dr. Drs. Bahtiar Baharuddin, M.Si bersama sejumlah Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Provinsi Sulbar lakukan kunjungan studi Karya di Kabupaten Barru yakni di Kawasan Perkebunan Nanas Desa Jangan – Jangan Kecamatan Pujananting, Peternakan Sapi Bali di Desa Kading Kecamatan Tanete Riaja dan PT.Bomar Biovova Akuakultura di Temmireng Kecamatan Balusu, Jum’at (02/08/2024)
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Perkebunan Nanas di Dusun Bette Desa Jangan-jangan yang berada 300 M diatas permukaan laut.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru Ir. Ahmad, MM saat menyambut Bahtiar dan rombongan menyampaikan bahwa saat ini komoditas Nanas Madu dikawasan memiliki nilai untuk 1 Ha mencapai Rp 344 juta dari 25 ribu pohon.
Dikesempatan ini, Hasman salah satu petani Nanas Madu yang awalnya melakukan budidaya nanas atas inisiatif sendiri dalam penuturannya, saat ini telah mendapatkan keuntungan mencapai Rp. 286 juta / H dimana telah menginspirasi masyarakat Desa Jangan – Jangan untuk ikut membudidayakan Nanas.
Selanjutnya saat di Peternakan Sapi Bali Desa Kading, Pj.Gubernur Sulbar mendapatkan penjelasan dari Kepala Bidang Pembibitan dan Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel Dr. Ahmad Maskuri, S.PT, M.Si terkait keuntungan / keunggulan sapi Bali beserta inovasi inseminasi buatan dengan teknologi sexing spermatozoa maka kita dapat memisahkan jenis kelamin yang akan lahir.
Lebih lanjut, wilayah ini juga akan kami tetapkan sebagai kampung ternak yang polanya kandang berkumpul dan dari Pemrov Sulsel akan menyiapkan alokasi lahan 1 Ha untuk ditanami rumput gajah, karena satu tahun akan menghidupi ternak sapi Bali ini tanpa pakan tambahan.
Kemudian Kadis Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru Ir.Ahmad,MM melaporkan saat ini Pemerintah Kabupaten Barru telah melakukan kerja sama dengan Fakultas Peternakan UNHAS yang berkampus di Kabupaten Barru dan saat ini ada 25 mahasiswa yang membantu pengembangan dan pembudidayaan ternak sapi bali.
Dan lokasi terakhir yang menjadi kunjungan Study Karya Pj Gubernur Sulbar didampingi Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Barru Andi Syarifuddin, S.IP, M.Si, disambut oleh Dirut PT. Bomar Biopova Akuakultura Tigor Cendarma.
Tigor Cendarma menjelaskan bahwa kami satu-satunya eksportir di Indonesia yang 100% produknya tidak dijual mentah, memproduksi setiap ekor udang dari petani diolah menjadi makanan cepat saji, makan cepat saji ini kami jual untuk orang terkaya di dunia.
Dikatakan saat ini, PT BOMAR telah mampu memecahkan rekor dunia menghasilkan 1.400 ekor / Meter persegi dan berharap semua masyarakat memiliki paling tidak 2 – 4 kolam.
Sementara Pj Gubernur Sulbar Dr.Drs
Bahtiar Baharuddin, M.Si, menyampaikan bahwa Sulawesi Barat secara geografis memiliki kemiripan dengan wilayah Kabupaten Barru dan memiliki potensi akan pertanian dan perikanan serta peternakan.
Bahtiar menuturkan, Provinsi Sulbar dan kita semua pemerintah provinsi lainya dan pemerintah daerah melanjutkan perintah dari Presiden untuk saling bekerja sama dan saling belajar tentang tantangan soal ketahanan pangan.
Untuk itu Selaku Pj Gubernur Sulbar, ia serius menyiapkan Sulbar untuk memperkuat ketahan pangan dan pangan di Sulbar secara mandiri baik hewani (ternak /perikanan) ataupun nabati (tumbuhan) ,Dan Kedepan kami akan membawa, Petani dan masyarakat kami Sulbar ke sini.
Kami sangat takjub dengan nilai ekonomi dari perkebunan nanas dan juga peternakan sapi Bali di kabupaten Barru, sehingga kedepan kami akan membawa masyarakat kami yang berminat datang kesini.
” Yang menarik di Kab. Barru, bahwa dalam pengembangan ternak sapi Bali seluruh pihak bersinergi dimulai dari Pemprov kemudian Pemkab sampai melibatkan pihak akademisi / Fakultas Peternakan UNHAS sehingga mampu mengoptimalkan Pengembangan dan pembudidayaan sapi bali ini menjadi sangat produktif dan bernilai ekonomi tinggi “, ungkapnya
” Dan saat ini pengembangan ternak terbesar diluar Jawa adalah Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Barru yg sehingga kedepan masyarakat kami yang berminat peternakan Insya Allah akan kami bawa kesini “, imbuh Bahtiar
Terkait Study Karya di PT Bomar, Bahtiar mengatakan bahwa Produksi Benur di Indonesia Timur sebagian besar diproduksi PT BOMAR, termasuk di Sulbar semua benur berasal dari tempat ini karena memang kualitas benur disini adalah kelas dunia dengan sistem proteksi sangat tinggi.
” Kedepan kami akan mengajak para Bupati di Sulbar untuk ikut terlibat dan bekerja sama dengan PT BOMAR apa lagi mengingat potensi wilayah Sulbar sangat mendukung, terlebih PT BOMAR banyak membeli udang dari petani di Sulbar “, ujarnya.
Hadir dari Provinsi Sulbar Sekda Provinsi, Asisten 3, Staf Ahli Gubernur, Kadis BPSDM, Kadis Keuangan, Kabinda, Kepala Dinas Sosial, Kepala Disnaker, Kepala DKP, Kadishub, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kasatpol PP, Kadis PU, Kasiter Korem 142/Tatag Sulbar, dan lainnya.(Ti)