Wartainspirasi.com, Kaur — Kepala Puskesmas Nasal Arif Purbowo, bersama staf dan Dokter Wendra, telah melakukan kunjungan ke kediaman Jingga, seorang anak berusia 4 tahun yang mengalami gizi buruk dan tergolong stunting.
Kunjungan ini dilakukan di Desa Bukit Indah, didampingi oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Miftahul Huda.
Selama kunjungan, Puskesmas Nasal melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap Jingga dan memberikan makanan bergizi tambahan untuk mendukung pemulihan kesehatannya.
Selain itu, pihak puskesmas juga berkomitmen untuk membantu Jingga dengan menyediakan stroller (kereta dorong) guna mempermudah mobilitasnya.
“Kami bersama Dokter Wendra mendatangi kediaman Jingga untuk memeriksa kesehatannya dan memberikan bantuan makanan tambahan. Puskesmas Nasal juga berjanji untuk memberikan stroller bagi Jingga,” ujar Kapus Nasal Arif Purbowo SKM.
Hasil pemeriksaan kesehatan Jingga menunjukkan perkembangan yang cukup baik, namun perlu dijaga agar pola makan tetap teratur untuk mendukung proses pemulihan, tambah Arif Purbowo.
Sekretaris Desa Bukit Indah, Miftahul Huda, mengkonfirmasi bahwa Puskesmas Nasal telah memberikan bantuan makanan tambahan dan berencana untuk menyediakan stroller.
Miftahul juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak Puskesmas Nasal dan instansi terkait atas bantuan yang diberikan.
“Benar, pihak Puskesmas Nasal telah mendatangi rumah Jingga, mengecek kesehatannya, dan memberikan bantuan makanan tambahan. Mereka juga berencana untuk memberikan kereta dorong,” ujar Sekdes Miftahul.
Miftahul juga berharap agar Dinas Sosial dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat memberikan bantuan bedah rumah untuk keluarga Pak Suki, ayah Jingga, yang saat ini tinggal menumpang di rumah tetangga.
Kondisi tempat tinggal yang tidak memadai menjadi perhatian utama, mengingat mereka akan kesulitan jika harus pindah apabila pemilik rumah kembali.
Diketahui bahwa keluarga Jingga telah berusaha keras untuk mengobati anaknya, bahkan menjual harta benda yang dimiliki. Selain itu, anak sulung mereka yang duduk di bangku SMA juga belum memiliki seragam sekolah.
Berita ini diharapkan dapat mendorong perhatian lebih lanjut dari pihak terkait untuk memberikan bantuan yang diperlukan bagi keluarga Jingga.