Wartainspirasi.com, Benteng – Jalan lintas Utara yang menghubungkan berbagai kota dan kabupaten di Provinsi ini terancam putus di kawasan Desa Pondok Kelapa, tepatnya di Dusun Tanjung Sakti.
Masyarakat dan pengguna jalan setempat berharap pemerintah dapat segera turun tangan dengan mengambil langkah serius untuk menangani kerusakan jalan yang semakin parah.
Namun, hingga saat ini, perhatian dari pihak pemerintah masih minim, meskipun kondisi jalan sudah semakin memprihatinkan.
Dalam pantauan media ini, semakin hari kondisi jalan semakin buruk, dengan bagian bibir aspal yang semakin terkikis.
Hujan yang terus turun dalam beberapa hari terakhir semakin menambah keraguan masyarakat terkait ancaman banjir bandang.
Jika tidak segera diatasi, jalan lintas Utara yang menjadi jalur vital ini bisa terputus, yang tentunya akan sangat berdampak pada mobilitas masyarakat dan perekonomian antarpropinsi.
Alpin, salah seorang warga Tanjung Sakti, mengungkapkan keprihatinannya terkait hal ini.
“Jalan di Dusun Tanjung Sakti sudah mencapai bibir aspal, terancam putus. Kami meminta pemerintah untuk tidak memejamkan mata terhadap masalah ini dan segera mengambil langkah positif untuk mengatasi keluhan masyarakat,” ungkapnya dalam wawancara dengan awak media pada Jumat, 14 Maret 2025.
Ia juga menekankan pentingnya peran aktif dari anggota DPRD, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, untuk menyikapi masalah ini sebelum datangnya banjir yang lebih besar.
“Bukan hanya jalan yang terancam, tetapi rumah penduduk pun bisa terhanyut jika abrasi terus mengikis bibir sungai yang semakin parah. Kami berharap pihak terkait segera turun lapangan untuk membuktikan kebenaran yang sudah sempat viral di masyarakat dan media massa,” tegas Alpin.
Jalan lintas Utara yang terancam putus ini merupakan infrastruktur utama yang menghubungkan beberapa kota antarpropinsi dan menjadi jalur vital bagi mobilitas masyarakat.
Keterlambatan dalam penanganannya dapat berakibat pada terputusnya akses antar wilayah dan membahayakan keselamatan warga.
Masyarakat setempat berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk melakukan perbaikan dan antisipasi banjir sebelum kerusakan semakin parah.
Keamanan dan kelancaran transportasi publik harus menjadi prioritas, terutama dalam menghadapi potensi bencana alam yang mengancam.
Pewarta: Mustika