Khawatir Ganggu UMKM, Aktivis Gowa Soroti Ekspansi Ritel Modern

Wartainspirasi.com – Pembangunan jaringan toko ritel modern nasional, dalam hal ini Alfamart, di Kabupaten Gowa menjadi sorotan.

Ekspansi yang dinilai semakin meluas, bahkan hingga ke kawasan dataran tinggi, memicu kekhawatiran serius di kalangan aktivis dan pelaku usaha kecil.

Mereka menilai kondisi ini berpotensi menghambat kemandirian ekonomi lokal yang selama ini ditopang oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah titik strategis di wilayah Gowa kini tengah disiapkan sebagai lokasi gerai baru Alfamart.

Ekspansi yang masif ini dikhawatirkan akan menimbulkan tekanan serius bagi toko-toko kelontong milik warga dan UMKM setempat, yang merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat.

Aktivis muda asal Gowa, Nurhidayatullah, mendesak pemerintah daerah untuk lebih bijak dalam mengeluarkan kebijakan dan harus lebih berpihak pada masyarakat kecil.

“Kita bisa lihat sendiri, sepanjang jalan di Kabupaten Gowa dipenuhi toko-toko kelontong milik warga. Jadi ini bukan soal menolak pembangunan, tapi pemerintah harus jeli menimbang dampak sosial dan ekonomi yang bisa muncul di tengah masyarakat,” tegas Nurhidayatullah kepada wartawan pada Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan bahwa maraknya ritel modern dapat mengancam eksistensi usaha kecil yang selama ini sudah mandiri.

Dalam keterangannya, Nurhidayatullah juga menyoroti lemahnya kerangka regulasi daerah yang mengatur pembatasan pembangunan ritel modern.

“Setelah kami telusuri, belum ada Perda yang secara tegas membatasi pembangunan toko ritel modern di Gowa, berbeda dengan beberapa daerah lain seperti di Sumatera Barat,” ujarnya.

Ketiadaan regulasi yang ketat ini dinilai menjadi celah bagi ekspansi ritel modern tanpa mempertimbangkan daya dukung ekonomi lokal.

Lebih lanjut, Nurhidayatullah mengkritik keras masuknya jaringan ritel hingga ke wilayah dataran tinggi seperti Kecamatan Parangloe.

Ia mensinyalir ekspansi tersebut tak mungkin terjadi tanpa koordinasi dan restu dari pihak pemerintah daerah.

“Kami belum tahu bagaimana sikap dinas terkait dan DPRD Gowa. Apakah mereka tutup mata, atau justru ikut melancarkan izin pembangunan ini,” sindirnya tajam.

Menutup pernyataannya, aktivis dari Parangloe itu mendesak Pemerintah Kabupaten Gowa dan DPRD untuk segera mengambil sikap tegas.

“Kecamatan Parangloe kini juga jadi sasaran pembangunan ritel modern. Pemda dan DPRD Gowa harus memperhatikan keberlangsungan pelaku usaha lokal dan UMKM di dataran tinggi sebelum semuanya terlambat,” pungkasnya,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *