Nguri-nguri Budaya Jawa, Komunitas Abdi Maospati Mataraman Gowes Jelajah Budaya dan Gebyar UMKM

4431 Dilihat

MAGETAN, http://wartainspirasi.com

Sebagai upaya pelestarian budaya Jawa dan juga pemulihan ekonomi ditengah Masa Pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Komunitas Pemerhati Budaya Kabupaten Magetan Abdi Maospati Mataraman dan juga Disparbud Kabupaten Magetan menggelar kegiatan Gowes Budaya dan Gebyar UMKM. Kegiatan ini dilepas langsung oleh Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto, SH, M.Si serta diikuti Ratusan Pesepeda dari berbagai Komunitas Pesepeda di Karesidenan Madiun dan sekitarnya. Minggu, (16/01/22).

Kegiatan ini diawali dengan melakukan Gowes dari Eks Distrik Maospati menuju situs sejarah Sendang Kamal, dilanjutkan dengan pertunjukan tarian daerah, kemudian sambutan dari Ketua Panitia, Sambutan dari Bupati Magetan, Peresmian Mushola Sendang Kamal, hiburan pentas orkes dangdut, pengumuman pemenang undian, pembagian door prize menarik, dan diakhir acara ditutup dengan pagelaran kesenian Reog Ponorogo.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto, SH, M.Si, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Magetan Joko Trihono, S.Sos, M.Si, Forkopimca Maospati, Kepala Kelurahan Kraton beserta perangkat, Ratusan peserta gowes dari berbagai komunitas pesepeda, dan juga seluruh tamu undangan yang turut hadir.

Saat dikonfirmasi, Slamet Sutikno, Ketua Panitia Gowes Jelajah Budaya 2022 mengatakan, dipilihnya sepeda onthel sebagai icon acara jelajah budaya tak lain keduanya memiliki kaitan filosofi yang identik. Diibaratkan Sepeda Onthel merupakan sesuatu yang hampir ditinggalkan namun saat ini masih disenangi karena berkaitan erat dengan sejarah masa lampau, Sehingga selain untuk melestarikan budaya juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama.

“Onthel ini memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan sejarah masa lampau, untuk itu kita kolaborasikan menjadi jelajah budaya mengunjungi situs-situs sejarah yang ada di Kecamatan Maospati. Peminat onthel di Magetan dan sekitarnya ini masih cukup banyak, sehingga kita pertemukan dalam satu momentum acara untuk saling silaturahmi,” ujarnya.

Lebih lanjut Slamet mengatakan, “Kita juga melibatkan dengan para pelaku UMKM untuk menggelar bazar produk makanan tradisional tempo dulu yang diharapkan mampu memulihkan perekonomian ditengah Masa Pandemi Covid-19,” pungkasnya. (DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *