Tekan Angka Stunting di Kaur, Bappeda Rapat Koordinasi Bersama OPD

1380 Dilihat

KAUR, WARTAINSPIRASI.COM
Pada lanjutan pembahasan tentang program pembangunan jangka pendek dan jangka panjang tahun 2022 hingga tahun 2024 maka Bappeda dan Litbang mengadakan rapat koordinasi bersama OPD, Dinas Kesehatan dan unsur Pemerintahan di Kecamatan di Kabupaten Kaur di Ruang Aula Bappeda pada hari Kamis (25/3/2021).

Bertindak sebagai Narasumber yakni Sekda Kaur dan TAPD seperti Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), di buka langsung oleh Sekretaris Daerah Nandar Munadi. Pembukaan Sekda, bahwa dalam rapat koordinasi ini bagian untuk membahas rancangan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang di tahun 2022 hingga 2024.

foto/ saat rapat berlangsung

Terkhusus untuk menekan angka adanya peningkatan kasus stunting di Kabupaten Kaur, maka Pemerintah K abupaten Kaur, Bappeda dan Litbang, Bidang Kesehatan dan Kesra melakukan Rakor dengan OPD terkait lainnya,” ujar Sekda Kamis ( 25/3/21).

“Di dalam rakor ini sasaran untuk melakukan pembahasan akan tercapainya program pemerintah untuk agar bisa melakukan penanganan dalam penekanan kasus stunting, di mana peran pemerintah dalam hal ini OPD dan Dinas terkait lainnya dapat mengambil langkah dan strategi untuk menurunkan kasus stunting yang ada di 20 Desa yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Kaur.

Sekda Kaur menambahkan sesuai dengan misi dari Pemerintah Pusat, diharuskan di setiap Daerah terus berupaya untuk melakukan berbagai upaya guna untuk menurunkan angka kasus stunting, di beberapa daerah termasuk Kabupaten Kaur ini, saya berharap agar bersama-sama kasus stunting ini dari tahun ke tahun harus ada penurunan, peran serta masyarakat bersama pemerintahan dan Dinas OPD lainnya yang selalu diharapkan,” sampai Sekda .

PLH Kepala Bappeda dan Litbang Sutapa disampaikan oleh pihak Kasubbid kesehatan dan Kesra Bidang PPM Jhon Edi Lestari S.IP, “dalam mempercepat penurunan angka kasus stunting–kekurangan gizi kronis ini di sebabkan ada gangguan pertumbuhan sehingga anak, dengan bertubuh lebih pendek ketimbang anak-anak seusianya, maka saat ini upaya pemerintahan bersama Dinas terkait lainnya.

Beberapa tahun ini telah melakukan penanganan terhadap penekanan kasus stunting, misalnya pembutan air bersih, pembuatan IPAL dan membuat WC/kakus serta pemberian makanaan bergizi. Namum saat ini adanya semasa pandemi COVID-19 ada program penanganan stunting yang tertunda . Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024, ia mengatakan, angka kasus stunting di Indonesia pada 2024 ditargetkan turun menjadi 14 persen dari sekitar 27 persen,” paparnya. (Marjhon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *