Wartainspirasi.com, Benteng – Maraknya penyakit yang menyerang hewan ternak jenis kerbau di Bengkulu Tengah akhir-akhir ini telah menjadi isu publik. Kini penyakit tersebut sudah merambah Desa Kembang Ayun, Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah.
Berdasarkan pantauan media ini pada Minggu, 16 Maret 2025, ditemukan seekor kerbau yang diserang penyakit dan tidak dapat diselamatkan dalam waktu singkat.
Danuri, Sekretaris Desa Kembang Ayun, membenarkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, ternak jenis kerbau di desa tersebut diserang oleh penyakit ganas yang membuat hewan-hewan tersebut tidak dapat diselamatkan.
“Dalam waktu 24 jam terakhir, sudah ada lima ekor kerbau yang mati, di antaranya kerbau milik Sahuri, Maedi, Juanda, dan dua ekor milik Sadiana,” ujar Danuri.
Ia menambahkan bahwa hal ini sudah dilaporkan ke pihak perternakan kecamatan, namun hingga kini belum ada tindakan yang serius.
Danuri pun mengungkapkan kekhawatirannya terkait kematian ternak yang semakin meluas.
“Kami berharap pemerintah segera mengambil langkah positif untuk mengurangi angka kematian ternak di desa kami. Jika dibiarkan, hewan ternak seperti kerbau dan sapi yang menjadi sumber penghidupan warga desa ini akan terancam mati. Saat ini, warga Desa Kembang Ayun rata-rata memelihara sekitar 500 ekor ternak, dan kerugian yang dialami warga sudah mencapai puluhan juta rupiah,” tambahnya dengan tegas.
Menyikapi permasalahan ini, anggota DPRD Bengkulu Tengah dari Komisi 2, Jon Karnedi, S.Sos., bersama Joni Anuar dari Komisi 3, langsung turun ke lapangan untuk menemui warga yang terdampak.
Mereka didampingi Kepala Desa Kembang Ayun, dan menyaksikan langsung kematian seekor kerbau yang sudah berada di ambang kematian.
Jon Karnedi, S.Sos., mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi tersebut.
“Kami meminta pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah tegas. Jangan anggap sepele bencana ini, karena dapat merugikan para petani ternak di daerah ini. Pemerintah perlu segera bertindak agar penyakit ini tidak semakin meluas dan dapat mengurangi angka kematian hewan ternak di Bengkulu Tengah,” tegasnya.
Perlu diketahui, penyakit hewan ternak ini tidak hanya menyerang Kecamatan Pondok Kelapa, tetapi juga telah menyebar ke Kecamatan Bang Haji. Mujib, Kepala Desa Talang Panjang, Kecamatan Bang Haji, melalui telepon menyampaikan bahwa di desanya juga mengalami hal yang sama.
“Puluhan hewan ternak milik warga kami mati akibat penyakit yang sama. Kami berharap pihak yang berwenang segera turun tangan dan menyikapi masalah ini sebelum semakin meluas,” ujar Mujib.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak perternakan belum dapat dihubungi untuk memberikan keterangan lebih lanjut.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan segera merespons dan mengambil langkah konkret untuk mengatasi wabah penyakit ini, yang telah merugikan para peternak dan mengancam mata pencaharian mereka.
(Pewarta : Mustika)