Warga Tanjung Agung Butuh Embung dan Peningkatan JSP

1542 Dilihat

WARTAINSPIRASI.COM, BS — Pemerintah Daerah dituntut untuk peka terhadap keluhan masyarakat, terutama di bidang infrastruktur pertanian yang menjadi sumber pangan.Kecamatan Seginim yang katanya adalah Kecamatan Agropolitan ternyata menyimpan duka dan penderitaan para petaninya dalam mengangkut hasil pertanian setiap tahun.

Sebagaimana yang di keluhkan oleh beberapa petani di area persawahan Air Putih dan Lukap indah Desa Tanjung Agung Kec.Seginim kepada media wartainspirasi.com Rabu,(10/03/2021).

Sejumlah masyarakat setempat, khususnya para petani di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan, mengharapkan adanya peningkatan jalan usaha tani sepanjang kurang lebih 1035 Kilometer (Km). Pasalnya, saat ini kondisi jalan tersebut sudah mulai mengalami kerusakan. Padahal jalan itu merupakan urat nadi mereka untuk mengangkut hasil panen dari areal persawahan setempat.

Pantauan wartainspirasi.com, terlihat kondisi jalan menuju areal persawahan masih berupa lumpur padahal jalan tersebut sudah ada talut pembatas dan sudah mengalami kerusakan. Bahkan, setengah badan jalan sudah tertutup rumput.

Kondisi jalan yang seperti itu membuat para petani kesulitan dalam mengeluarkan hasil buminya. Terlebih, jika di musim penghujan. Sebab, kondisi jalan yang berupa onderlagh tersebut menjadi licin.

“Kalau diguyur hujan jalan ini licin, jadi kami kesulitan saat mengeluarkan hasil bumi. Kami berharap kondisi jalan ini bisa lebih diperhatikan secara serius oleh pemerintah,” kata Yendra salah seorang petani setempat saat wartawan melakukan pemantauan.

Pembangun Embung pun kini mereka harapkan,sebab saat ini embung yang mengairi area persawahan kurang lebih 149 H itu tidak bisa di manfaatkan secara maksimal oleh petani sehingga hasil pertanian padi sawah mereka hanya 600 ton/tahun, padahal kalau embung tersebut bisa di manfaatkan secara maksimal bisa menghasilkan padi 900 ton/tahunnya.

“Ini embung di bangun bisa sangat bermanfaat dan bisa menaikan pendapatan pertanian kami pak, kini hasil pertanian kami hanya kurang lebih 4 ton/H karna sawah sering kekurangan air dan kalau embung ini bisa di manfaatkan maka kami tidak akan kekurangan air lagi, “ujarnya kepada wartawan Rabu(10/03/2021).

Ketika di konfirmasi,Kades Desa Tanjung Agung Yulian Mastori A.Md membenarkan kondisi yang di alami masyarakatnya. Di ceritakan oleh nya bahwah jalan Sentra Produksi di wilayah desa tersebut di buka sudah lama, dan pihak nya sudah beberapa kali menyampaikan nya kepada pemerintah daerah namun belum ada tanggapan apa pun sampai saat ini.

“Itu jalan sudah beberapa kali kami sampaikan ke Dinas terkait, malahan setiap tahun program pembangunan Jalan Sentra Produksi terus masuk dalam usulan Musrenbangdes yang kami harapkan bisa di tingkatkan melalui dana APBD, “jelas Yulian.

Di ketahui jalan Sentra Produksi sepanjang kurang lebih 1035 m itu di bangun oleh program P2dtk Tahun 2009-2010 dan sampai saat ini belum di perbaiki oleh Pemerintah daerah kecuali hanya swadaya seadanya yang di miliki oleh para petani setempat.

Ia berharap agar jalan usaha tani itu dapat dilakukan peningkatan menjadi jalan lapen. Sebab, jika tidak dilakukan peningkatan dikhawatirkan kerusakan jalan akan semakin parah dan dapat menghambat petani dalam mengeluarkan hasil pertaniannya.

“Ya, saya berharap agar jalan usaha tani ini bisa segera dibangun. Karena Swasembada pangan merupakan program pemerintah daerah yang harus kita gencarkan secara bersama,” pungkas Yulian. (Th.Tajarman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *