Wartainspirasi.com, Kaur – Tim dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kaur yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I Herdian Septa Nugraha, SH, bersama anggota komisi, Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan instansi terkait lainnya, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik pengolahan akar kuning di Desa Suka Menanti, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, pada Senin (13/01/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.
Kedatangan tim DPRD ini disambut oleh pihak manajemen perusahaan yang didampingi oleh Kepala Desa Suka Menanti, Burman.
Dalam sidak tersebut, Waka I DPRD, Herdian Septa Nugraha, menjelaskan bahwa inspeksi ini dilakukan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan pembuangan limbah olahan akar kuning ke muara sungai yang menjadi tempat warga mencari ikan dan udang.
Selain itu, warga juga mengeluhkan bau tak sedap yang berasal dari aktivitas perusahaan.
Selama pertemuan singkat di lokasi, komunikasi dengan pihak manajemen perusahaan mengalami kendala karena mereka tidak dapat berbicara dalam bahasa Indonesia maupun Inggris.
Hal ini membuat tim DPRD harus berkoordinasi melalui Kepala Desa Burman.
“Kami datang ke sini untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat dan ingin mengetahui sejauh mana tingkat produksi perusahaan ini, termasuk dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Kami mendukung investasi yang masuk ke Kaur karena membawa dampak positif, seperti membuka lapangan pekerjaan dan peluang bagi masyarakat untuk mencari rezeki dengan menjual kayu kuning ke perusahaan. Namun, kami juga menekankan pentingnya perusahaan mematuhi regulasi, terutama terkait limbah dan izin lingkungan,” ujar Herdian Septa Nugraha.
Herdian juga menyatakan bahwa pihaknya berencana memanggil perwakilan perusahaan untuk melakukan diskusi bersama Komisi DPRD yang membidangi.
Dalam pertemuan tersebut, pihak perusahaan diharapkan membawa dokumen legalitas, termasuk izin produksi dan izin lingkungan.
“Kami ingin memastikan semua aktivitas perusahaan sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat maupun lingkungan sekitar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Suka Menanti, Burman, menyebutkan bahwa perusahaan akar kuning tersebut sudah beroperasi selama beberapa bulan.
Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara rinci terkait perizinan yang dimiliki perusahaan.
“Kami berharap pihak perusahaan dapat menanggapi dengan baik apa yang disampaikan oleh tim DPRD dan mengikuti regulasi yang ada. Dengan begitu, aktivitas perusahaan bisa terus berjalan tanpa berdampak buruk terhadap warga maupun lingkungan,” kata Burman.
Dari pantauan saat sidak, aroma bau menyengat yang sebelumnya dikeluhkan masyarakat sudah berkurang.
Di area pabrik, terlihat tumpukan kayu kuning yang telah diproses ekstraksi.
DPRD Kabupaten Kaur berharap perusahaan dapat segera memberikan penjelasan terkait operasional mereka dan memastikan semua proses berjalan sesuai peraturan untuk mendukung keberlanjutan investasi tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (Mj)