http://Wartainspirasi.com – Upaya pelestarian tradisi budaya melalui gelaran Bersih Desa dan juga bertepatan dengan Perayaan HUT RI ke-78 tahun, Kali ini Pemerintah Desa Pojoksari, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan menggelar Pagelaran Wayang Kulit, Berlangsung di Lapangan Desa Pojoksari, Sabtu malam (12/08/23).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Forkopimca Sukomoro, Kepala Desa se-Kecamatan Sukomoro, tokoh masyarakat, dan juga warga masyarakat setempat.
Dua dalang kondang dihadirkan dalam memeriahkan pagelaran wayang kulit tersebut yakni Dalang Poer asal Kabupaten Ngawi dan Dalang Nyi Amanda yang merupakan Dalang Wanita asli Desa Pojoksari serta dimeriahkan oleh Penyanyi Muhammad Sodiqin atau lebih dikenal dengan Cak Diqin.
Ribuan warga masyarakat terlihat antusias menyaksikan pagelaran wayang kulit yang mengusung Lakon “Wahyu Cakraningrat” dengan Dalang Nyi Amanda dan juga Lakon “Bedahing Maospati” yang dimainkan oleh Dalang Poer.
Dijelaskan Edy Mulyono, Kepala Desa Pojoksari, Kegiatan tersebut merupakan upaya pemerintah desa dalam melestarikan tradisi budaya jawa yang sudah seharusnya dilestarikan secara turun temurun, ia mengaku kegiatan ini salah satu cara wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha ESA dan juga dalam rangka gelaran Bersih Desa.
“Alhamdulillah acara puncak dalam rangka Bersih Desa Pojoksari dapat terlaksana dengan meriah setelah tadi sore kami juga laksanakan doa bersama dan selamatan sebagai wujud syukur kami kepada Sang Pencipta,” kata Edy.
Lanjut Edy, Tradisi bersih desa tentunya mempunyai makna tersendiri dibaliknya, adat budaya yang kental dengan kearifan lokal tersebut menjadikan seluruh elemen masyarakat turut berperan aktif dalam melestarikan tradisi yang sudah turun temurun, hal ini tak jauh berbeda seperti pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan di Desa Pojoksari ini.
“Acara bersih desa ini rutin kami laksanakan setiap tahun pada bulan Suro dengan maksud untuk melestarikan adat istiadat khususnya di Desa Pojoksari serta juga bertujuan untuk mengenang nilai luhur yang telah diturunkan pendiri desa,” tutupnya. (Mas)