Wartainspirasi.com, Magetan – Apresiasi produk-produk hasil inovasi Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya sekaligus menutup PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) di Magetan, PJ Bupati Magetan Hergunadi buka Expo TTG (Teknologi Tepat Guna), pada Senin (29/07/2024).

PJ Bupati Magetan, Hergunadi menjelaskan digelarnya Expo Teknologi Tepat Guna (TTG) tersebut merupakan tindak lanjut diselenggarakan KKNT Universitas Brawijaya di Magetan. Ia mengaku, ada sebanyak lebih dari 560 mahasiswa yang menjalani KKNT di Magetan guna mengenalkan industri tepat guna.
“Kita harapkan produk-produk hasil inovasi mahasiswa KKN tersebut bisa diaplikasikan oleh masyarakat khusus nya pada penanganan industri pasca panen dari beberapa sektor diantaranya peternakan dan perkebunan bisa diproduksi kembali dengan hasil yang berbeda,” jelas Hergunadi.
Lanjut Hergunadi, hasil inovasi mahasiswa yang ada di Expo TTG Universitas Brawijaya bukan hanya yang berbahan nabati tetapi juga ada produk hasil hewani.
“Untuk kedepannya, kami harapan untuk UB sendiri tetap mengirimkan mahasiswa nya untuk KKN di Magetan yang tentunya agar tetap berdampak positif bagi masyarakat khususnya di Desa. Disamping itu, juga diharapkan agar masyarakat lebih sadar akan penting pedidikan dan juga tumbuh jiwa inklusivisme,” imbuhnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Muhammad Halim Natsir, mengatakan kegiatan Expo tersebut memang diprogramkan agar mahasiswa tersebut memiliki kemampuan sesuai kondisi desa masing-masing, setelahnya ada potensi untuk menghasilkan teknologi tepat guna (TTG).
“Alhamdulillah dari 40 Desa bisa menghasilkan Produk TTG minimal 3 Produk yang mana sebagian dikembalikan di pertanian, peternakan, serta SDM nya. Teknologi yang dikembangkan sudah mengadopsi apa yang digunakan di mata kuliah kami,” kata Dekan.
Ia mengaku, sesuai keterangan Bappeda Litbang Magetan, Produk hasil inovasi TTG yang berpotensi tersebut nantinya akan di kerjasama kan dengan BUMDes, serta dikembangkan untuk diproduksi di Desa masing-masing.
“Kami juga siap jika nantinya diperlukan pendampingan untuk melaksanakan program ini,” tutupnya. (Mas)