PKBM Bintang: Menyinari Harapan Pendidikan bagi Mereka yang Terpinggirkan

71 Dilihat

Wartainspirasi.com – Di tengah riuhnya dinamika pendidikan formal, sebuah gerakan senyap namun penuh makna telah mengukir jejaknya selama tiga tahun terakhir.

PKBM Bintang, sebuah kelompok belajar (Pokjar), secara rutin setiap pekan membuka pintunya di Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK), menjadi mercusuar harapan bagi masyarakat yang sempat terpinggirkan dari dunia pendidikan formal.

PKBM Bintang bukan sekadar pusat kegiatan belajar masyarakat biasa. Ia adalah perwujudan nyata dari partisipasi dan peran serta masyarakat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya bagi mereka yang terpaksa putus sekolah dan memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur non-formal.

Program ini secara konsisten membimbing pesertanya untuk menyelesaikan pendidikan pada jalur kejar Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA).

Keberhasilan program ini terbukti dengan telah digelarnya dua kali wisuda kelulusan bagi para peserta didik, sebuah pencapaian yang menandai komitmen dan konsistensi PKBM Bintang.

Proses pembelajaran di PKBM Bintang berlangsung secara teratur seminggu sekali di RKBK, sebuah lokasi yang memang didesain sebagai ruang belajar warga dan pusat kegiatan pemberdayaan sosial.

Peserta didik datang dari berbagai kalangan usia dan latar belakang, mulai dari remaja, buruh, hingga ibu rumah tangga yang memiliki tekad untuk menyelesaikan pendidikan dasar mereka.

Saat ditemui media pada Jumat malam, 20 Juni 2025, Reza Palevi, Ketua Yayasan PKBM Bintang, menyampaikan, “Kami percaya bahwa pendidikan adalah hak semua warga negara. Apa yang kami lakukan di PKBM Bintang adalah membuka kembali pintu yang pernah tertutup bagi mereka yang dulu harus berhenti sekolah. Kami tidak hanya mengajar, tapi juga menumbuhkan kepercayaan diri mereka kembali.”

Senada dengan Reza Palevi, Sugito, SE, Kepala Pokjar PKBM Bintang, mengatakan, “Tidak mudah membangun konsistensi kegiatan pendidikan non-formal seperti ini.

“Dengan dukungan lingkungan seperti RKBK dan keinginan kuat dari peserta, kami sudah membuktikan belajar bisa kapan saja, dan tidak ada kata terlambat untuk melanjutkan pendidikan.” tambahnya.

Sementara itu, Hakim Said, SH, Ketua Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK), turut menyatakan dukungannya.

“Salah satu visi kami di RKBK adalah menjadikan rumah kebangsaan sebagai wadah belajar seumur hidup. Pendidikan adalah alat pembebasan dan penguatan warga. Karena itu kami membuka ruang seluas-luasnya untuk inisiatif seperti PKBM Bintang. Ini gerakan rakyat untuk rakyat.” ujarnya.

Sinergi antara PKBM Bintang dan RKBK adalah contoh konkret bagaimana masyarakat dapat secara langsung turut serta dalam mengatasi permasalahan putus sekolah.

Di luar sistem formal yang seringkali kaku, inisiatif ini menunjukkan wajah pendidikan yang lebih inklusif, ramah, dan membumi.

Semangat yang diusung oleh PKBM Bintang dan RKBK menjadi pengingat bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah semata tugas negara, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *