Magetan — Sektor Wisata merupakan salah satu faktor penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi suatu daerah, Tak halnya seperti Kabupaten Magetan yang selalu ramai pengunjung jelang Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Pemerintah Kabupaten Magetan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) akan terus berupaya dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban pada sektor wisata guna memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
Hal ini senada dengan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan Disparbud Magetan yang mana berisi himbauan kepada Pengelola Destinasi Wisata, Para Pelaku Usaha Pariwisata, Ketua PHRI, dan juga Forkompokdarwis.
Dijelaskan Kadisparbud Magetan Joko Trihono, ada beberapa poin-poin penting yang harus dilaksanakan oleh para pelaku dan pengelola usaha di sektor pariwisata agar selalu menerapkan Sapta Pesona (Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan) guna memberikan pelayanan prima kepada wisatawan.
“Fokus utama yang kami tekankan kepada para pelaku usaha di sektor pariwisata ini tentunya agar selalu melakukan promosi secara kreatif dan inovatif guna menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Disamping itu, para pelaku usaha juga ditekankan agar memberikan kepastian dan stabilitas harga kepada wisatawan guna mengantisipasi agar kedepannya tidak terjadi hal-hal yang bersifat negatif bagi destinasi wisata itu sendiri,” jelas Joko Trihono pada Selasa (19/12/23).
Ia menambahkan, sampai saat ini Disparbud akan terus melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian yang dalam hal ini Satlantas dan Instansi terkait guna pengaturan lalu lintas yang difokuskan menuju tempat wisata yang mana bertujuan guna mengantisipasi antrian memanjang karena kemacetan.
“Antisipasi kemacetan jelang Nataru nantinya akan kami siasati dengan adanya pengaturan lalu lintas yang difokuskan ke arah destinasi wisata, selain itu juga akan kami buka lahan parkir yang memadai bagi wisatawan,” imbuhnya.
Tak hanya itu, untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, Disparbud juga akan melibatkan pelaku seni budaya lokal dalam membuat pertunjukan atau event pada destinasi wisata maupun usaha pariwisata.
“Secara garis besar juga akan kami perhatikan tentang pengelolaan sampah dengan menggandeng Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ataupun Bank Sampah, dan pelayanan yang sesuai standar keamanan dan keselamatan bagi Biro/Agen Perjalanan, Bus Pariwisata, serta Angkutan Umum,” tutup Joko Trihono. (Mas)