Tuntut Tunggakan Rp 110 Miliar, Karyawan PT DAM Unjuk Rasa di PT BSR

55 Dilihat

Wartainspirasi.com — Bertempat dipintu masuk jalan Houling PT BSR telah berlangsung aksi unjuk rasa (Unras) dari Asosiasi Karyawan/Pekerja PT Dana Artha Mining (DAM).

Aksi damai tersebut, digelar terkait tunggakan tagihan Invoice oleh PT Anugrah Covindo Indonesia (PT ACI), berlangsung pada Selasa (7/10/2025) sekira pukul 09.00 WIB.

Koordinator aksi (Korak), Syaikh Muhammad Amirullah menyampaikan, dengan massa 60 orang ini menuntut dan meminta agar Invoice PT Dana Artha Mining (DAM) dapat segera dibayarkan oleh PT Anugerah Covindo Indonesia (PT ACI).

Dalam orasinya mengungkapkan, kedatangan massa dengan berjumlah puluhan ini merupakan bentuk protes, atas gaji yang belum dibayar, dan kami tidak akan pulang sebelum gaji dibayar oleh Perusahaan.

“Kami tidak ingin anak dan istri kami ikut terdampak kelaparan, karena tidak ada uang untuk membeli kebutuhan. Kami menuntut PT. ACI untuk segera dibayarkan Invoice yang merupakan hak kami,” sampainya.

Mirisnya, dikatakan Syaikh Muhammad Amirullah, pihaknya sudah mengirim somasi berkali-kali ke PT ACI tetapi jawabannya selalu mengulur tidak ada kepastian dari PT ACI.

“Kami akan bekerja dimana jika PT DAM bangkrut alias gulung tikar jika tidak dibayar oleh PT ACI, sedangkan mencari pekerjaan sekarang sulit. Yang kami sesalkan PT ACI bukannya membayar tagihan Invoice, lebih memilih membeli unit baru alat berat (Alber),” ulasnya.

Begitu juga dengan Pimpinan cabang PT DAM mengungkapkan, mohon dipertimbangkan mengingat kami adalah putra-putra daerah Kabupaten Lahat, bukan dari pendatang.

“Kami sudah sepakat untuk tidak anarkais, kami tau peraturan undang undang. Oleh karenanya, besar harapan kami agar tagihan Invoice dapat dibayar oleh PT ACI. Dalam penagihan Invoice kami sudah agak memaksa tolong harap maklum, karena tagihan kami ini bukan hanya 1 (satu) miliar atau 2 (dua) miliar namun lebih kurang 110.000.000.000 (seratus sepuluh miliar rupiah),” ujar Ganda Taruna.

Tidak sampai disitu saja, pihaknya telah melayangkan surat sebanyak 3 kali ke-PT ACI, belum ada tanggapan, negosiasi apalagi yang bisa kami lakukan.

“Intinya, kami tidak akan pulang sebelum dibayar oleh PT ACI, kami ingin komitmen dari PT ACI, kami sanggup untuk tidur disini sampai ada pembayaran dari pihak PT ACI,” tutup Ganda Taruna.

Kapolres Lahat AKBP Novi Edyanto SIK, MIK, melalui Kasi Humas AKP Mastoni SE, disampaikan Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat AIPTU Liespono SH membenarkan, adanya aksi unjuk rasa yang dilaksanakan oleh Invoice PT Dana Artha Mining (DAM).

“Aksi ini sebagai bentuk protes karyawan/pekerja dari PT Dana Artha Mining DAM, terkait tunggakan tagihan Invoice oleh PT Anugrah Covindo Indonesia (PT ACI),” ujar Liespono.

Lalu, sekira pukul 10.00 WIB, sambung Liespono, dilakukan mediasi di Workshop PT ACI yang dihadiri oleh, Project Manager PT BSR, Robiansyah, Personalia SDM PT ACI Tharmizi, Manager HRGA PT ACI, Satriadi Arif, Kasat Intelkam Polres Lahat, IPTU Achmad Faezal Junaedi, S.Tr.K, Kapolsek Merapi Barat, AKP Chandra Kirana, S.H., M.H, Kanit Pidsus Polres Lahat, IPDA Ahmad Syarif S.Psi., M.Si, serta perwakilan PT DAM, Ganda Taruna S.Sos, Bandi, dan Syaikh Muhammad Amin.

Alhasil tanggapan perwakilan Manager HRGA PT ACI Satria menegaskan, terkait persoalan ini telah mereka sampaikan kepihak Pusat, dan ada tanggapan dari pihak Pusat akan menyiapkan dana sebesar Rp. 1 Miliyar perbulan dan gaji akan dibayarkan dengan biaya yang telah disiapkan sebesar 300 juta.

Sedangkan kesepakatan kedua belah pihak bahwa Invoice PT DAM ke-PT ACI agar segera diselesaikan dan dibuat kesepakatan dengan cara yang dapat diterima kedua belah pihak.

Kesepakatan ini agar dapat direalisasikan paling lambat dalam waktu 7 hari dari mulai tanggal pertemuan ini.

Dan, apabila tidak terjadi kesepakatan dalam waktu yang telah ditentukan maka pihak PT DAM akan melakukan langkah lebih lanjut.

“Pengawalan dan pengamanan yang dilakukan Polres Lahat agar tidak terjadi aksi yang tidak diinginkan. Sekira jam 11.30 WIB massa membubarkan diri dan situasi aman, terkendali kemudian massa kembali dikawal petugas Sat Lantas Polres Lahat,” pungkas Liespono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *