Objek Wisata Sungai Suci Semakin Ramai Dikunjungi, Pengelolaan Maksimal Jadi Sorotan

Wartainspirasi.com, Benteng – Objek wisata Sungai Suci di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, semakin hari kian ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat hari libur.

Keindahan alamnya yang memikat serta statusnya sebagai objek wisata viral menarik perhatian banyak orang.

Namun, di balik popularitasnya, pengelolaan objek wisata ini dinilai masih belum optimal.

Seorang tokoh masyarakat, yang enggan disebutkan identitasnya menyampaikan, keprihatinannya kepada media.

Ia meminta pemerintah lebih serius mengawasi kegiatan yang ada di Sungai Suci, termasuk usaha-usaha yang beroperasi di lokasi tersebut.

“Apakah semua usaha di sini, baik parkir maupun lainnya, sudah memiliki izin? Ini menjadi pertanyaan besar di kalangan masyarakat,” ungkap narasumber tersebut.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Tengah, Drs. Hendri Donal, SH., MH, dalam wawancara di ruang kerjanya pada Selasa (7/1/2025), menegaskan bahwa objek wisata Sungai Suci adalah aset daerah yang harus dijaga kelestariannya.

“Wisata Sungai Suci tidak lepas dari pengawasan pemerintah. Kami berkomitmen untuk menertibkan segala hal terkait pengelolaannya,” ujarnya.

Sekda juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah memberikan perhatian serius terhadap infrastruktur menuju lokasi wisata tersebut.

“Jalan menuju Sungai Suci telah dibangun melalui anggaran APBD, dan ke depan kami akan memastikan pengelolaan serta pengawasan wisata ini lebih terstruktur,” tambahnya.

Lebih lanjut, Drs. Hendri Donal, SH., MH menegaskan bahwa setiap usaha yang beroperasi di kawasan wisata wajib memiliki izin resmi, baik terkait retribusi maupun jenis usaha lainnya.

“Ini penting untuk menghindari jeratan hukum. Selain itu, keberadaan usaha-usaha di kawasan wisata harus sejalan dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

Sekda juga menyoroti masalah abrasi yang menyebabkan lahan di sekitar Sungai Suci terus menyusut.

“Lahan yang tersisa akibat abrasi adalah sepadan pantai dan merupakan milik negara, bukan milik individu. Hal ini harus dipahami oleh semua pihak,” tutupnya.

Dengan pengelolaan yang maksimal dan pengawasan pemerintah, Sungai Suci berpotensi menjadi sumber pendapatan daerah yang signifikan.

Namun, kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pengelola wisata sangat dibutuhkan untuk menjadikan objek wisata ini berkembang secara berkelanjutan. (Mus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *