Wabah Jemrana Penyebab Kematian Ratusan Ternak di Bengkulu Tengah

249 Dilihat

Wartainspirasi.com, Benteng – Angka kematian hewan ternak di Kabupaten Bengkulu Tengah semakin hari semakin meluas.

Penyakit yang diduga bernama Jemrana kini menyerang ratusan ekor ternak, terutama sapi dan kerbau, di berbagai desa.

Hingga saat ini, upaya penanganan masih belum sepenuhnya efektif, dan masalah ini semakin menjadi sorotan publik.

Drh. Nursa, Kepala Puskesmas Kesehatan Hewan Kecamatan Pondok Kelapa, tidak dapat dihubungi langsung saat media mencoba konfirmasi.

Namun, melalui Paramedik Veteriner Fadilah, yang didampingi Cyntia, pihak Puskesmas membenarkan bahwa angka kematian ternak akibat penyakit ini terus meningkat.

“Di Desa Abu Sakim, sekitar 700 ekor sapi sudah mati, beberapa di antaranya bahkan harus dipotong paksa. Di Desa Kembang Ayun, 14 ekor kerbau mati, dan di Desa Padang Bertuah, 15 ekor sapi juga mati,” jelas Fadilah pada Rabu (18/3/2025).

“Setiap hari, angka kematian terus bertambah di Kecamatan Pondok Kelapa.”

Fadilah juga menegaskan bahwa pihak Puskesmas Kesehatan Hewan telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah ini.

Tim kesehatan hewan telah turun langsung ke lapangan untuk menemui para peternak dan memberikan langkah-langkah antisipasi agar penyakit ini tidak semakin meluas.

Penyakit Jemrana kini sudah merambah ke Desa Talang Panjang dan Desa Kota Titik di Kecamatan Bang Haji, Bengkulu Tengah. Mujib, Kepala Desa Talang Panjang, mengungkapkan bahwa warganya pun terdampak oleh wabah ini.

“Puluhan kerbau milik warga kami sudah mati. Kami berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah nyata agar masalah ini segera teratasi,” ujar Mujib dengan penuh harap.

Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa angka kematian ternak di Bengkulu Tengah telah mencapai ribuan ekor, baik sapi maupun kerbau.

Hal ini menjadi isu publik yang semakin mengkhawatirkan masyarakat.

“Setiap hari angka kematian hewan ternak terus bertambah, sementara upaya untuk menanggulangi penyakit ini belum menunjukkan hasil yang maksimal. Kami berharap pemerintah segera mencari langkah konkret untuk menghentikan meluasnya wabah ini,” tambah Fadilah.

Meski pihak Puskesmas Kesehatan Hewan Kecamatan Pondok Kelapa telah melakukan berbagai upaya, seperti turun ke lapangan dan memberikan vaksinasi serta edukasi kepada peternak, penyakit Jemrana hingga kini masih terus menyebar.

Masyarakat sangat berharap adanya tindakan nyata dari pemerintah dan instansi terkait untuk menangani wabah ini agar angka kematian ternak tidak semakin meningkat.

(Pewarta : Mustika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *