Magetan — Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Magetan masa khidmat 2023-2024 resmi dilantik. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Surya Graha, pada Sabtu (18/11/23).
Acara yang mengusung tema “Menjaga tradisi lama yang masih baik, menggunakan tradisi modern yang lebih baik,” tersebut dihadiri segenap Jajaran Forkopimda Magetan, PKC PMII Jatim yang diwakili Wakabid Kaderisasi dan Organisasi Moh. Sa’i Yusuf didampingi Tsabbit Qolby Ala Diinika selaku Wakabid Penataan Aparatur, Informasi, dan Database, serta dihadiri perwakilan OKP Magetan.
Saat dikonfirmasi awak media, PKC PMII Jatim melalui Wakil Kepala Bidang Kaderisasi dan Organisasi, Moh. Sa’i Yusuf menyampaikan, sesuai dengan tema pada acara tersebut diharapkan rekan-rekan PMII Kabupaten Magetan yang baru dilantik mampu menjalankan roda-roda organisasi yang adaptif, yang artinya tetap mengikuti arus perkembangan zaman.
“Harapan kami semoga teman-teman yang tergabung di dalam PMII khususnya kepada Pengurus PMII yang baru dilantik semoga untuk kedepannya PMII Magetan semakin terupdate dengan mengikuti arus perkembangan digital dan teknologi yang mana sejalan dengan tema kami supaya tetap PMII tetap eksis di kalangan pemuda millenial,” jelasnya.
Menurut Sa’i Yusuf, selama bergabung di dalam struktur kepengurusan PMII ia mengaku akan terus bersinergi dengan pemerintahan. Sa’i juga menghimbau kepada rekan-rekan untuk selalu melakukan pendekatan dan pelatihan baik itu kepada kaderisasi formal maupun non-formal.
“Semua program-program maupun kebijakan-kebijakan yang digagas oleh pemerintahan yang mana berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan bukan individu akan terus kami support penuh,” imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut, Tsabbit Qolby Ala Diinika menjelaskan, dengan terselenggaranya pelantikan PMII Magetan tersebut, para pemuda khusus di Magetan harus bisa mengejawantahkan apa yang menjadi potensi terutama yang berkaitan dengan representasi gerakan-gerakan sosial baik itu di tingkat pemerintahan maupun pedesaan.
“Anak-anak muda khususnya di Kabupaten Magetan diharapkan mampu memfokuskan suatu potensi terutama dalam bentuk gerakan advokasi dan representasi terhadap kaum-kaum disabilitas dan juga kaum-kaum yang belum mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun pemerintah desa,” jelas Wakabid Penataan Aparatur, Informasi dan Database Qolby.
Qolby sapaan akrabnya, menambahkan dengan adanya pergerakan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Magetan tersebut, tentunya pemerintahan akan sangat terbantu karena representasi dari kaum milenial.
“Sesuai dengan tema kami dalam merepresentasikan suatu teori atau konsep yakni budaya lama yang baik kita manfaatkan dan budaya baru kita realisasikan yang mana pada intinya revolusi mental dan revolusi gerakan mahasiswa Islam ini tentu harus bersandingan dengan konsep pemerintah, bagaimana potensi-potensi yang ada di Kabupaten Magetan bisa dilaksanakan oleh kaum milenial khususnya yang tergabung di dalam PMII Magetan ini,” tutupnya. (Mas)