Dalam agenda tersebut, rombongan yang terdiri dari Bupati Bengkulu Tengah, kepala dinas, serta beberapa instansi terkait meninjau kondisi salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang mengalami kerusakan berat.
Yang menjadi sorotan, mobil dinas berpelat merah BD 12 Y yang ditumpangi rombongan berhasil melewati jembatan darurat di desa tersebut, meski jembatan itu diketahui tanpa lantai yang layak.
Dengan keberanian dan keyakinan tinggi dari sopir, kendaraan dinas berhasil melintasi jembatan genting itu dengan selamat.
Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu Tengah, Drs, Tomi Mariki, M. Si, saat dihubungi media ini melalui sambungan telepon, membenarkan adanya kunjungan tersebut.
Ia mengatakan bahwa kehadiran Bupati dan rombongan merupakan bentuk perhatian terhadap dunia pendidikan, khususnya fasilitas sekolah yang rusak.
“Kunjungan ini dalam rangka pengecekan salah satu SDN di Desa Genting Dabuk. Kondisi fisik bangunan sekolah memang perlu direnovasi atau direhabilitasi. Kami akan prioritaskan pembangunan kembali, karena sektor pendidikan jadi fokus utama kami. Fasilitas yang layak sangat penting bagi kelangsungan proses belajar-mengajar,” ujar Tomi.
Kunjungan ini mendapat apresiasi dari warga sekitar, terutama karena keberanian rombongan dalam menempuh medan yang cukup ekstrem.
Aksi melewati jembatan darurat itu menjadi simbol komitmen pemerintah daerah dalam menanggapi kondisi pendidikan secara langsung, meski harus menghadapi risiko di lapangan.
(Laporan: Mustika)