Wartainspirasi.com, Kota Bengkulu – Sebuah surat somasi terbuka yang penuh dengan harapan dan keluh kesah dari para pedagang kecil di Pasar Minggu, Kota Bengkulu, disampaikan oleh Kantor Advokat & Mediator BPS And Partners kepada Wali Kota Bengkulu.
Surat ini mencerminkan keresahan mendalam terhadap tindakan penggusuran yang dialami oleh para pedagang yang bernaung di bawah P3KMB (Perkumpulan Pedagang Pasar Kota Bengkulu).
Dengan tegas, surat ini mengungkapkan perasaan tidak adil yang dialami oleh para pedagang yang selama ini hidup dari hasil jualan mereka di pasar tradisional tersebut.
Pedagang kecil yang setiap hari berjuang menghidupi keluarga kini terancam kehilangan mata pencaharian mereka tanpa adanya solusi yang memadai dari pemerintah.
“Apakah pemerintah hadir untuk menolong atau justru mengabaikan? Apakah kebijakan harus ditegakkan dengan cara yang menindas, tanpa sedikit pun ruang bagi belas kasih?” begitulah salah satu pertanyaan yang tersirat dalam surat somasi tersebut, mencerminkan keresahan atas kebijakan yang tidak memberikan solusi bagi rakyat kecil.
Selain mengutip Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28D ayat (2) UUD 1945 yang mengatur hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak, surat somasi ini juga menegaskan kewajiban pemerintah untuk melindungi hak-hak warga negara, terutama dalam hal penghidupan yang adil dan layak.
“Kami mendesak agar penggusuran yang tidak berkeadilan dihentikan, dan solusi nyata serta manusiawi diberikan kepada para pedagang yang terancam kehilangan tempat mencari nafkah,” ujar perwakilan dari Kantor Advokat & Mediator BPS And Partners.
Sebagai langkah lanjutan, surat somasi terbuka ini memberikan waktu tiga hari bagi Pemerintah Kota Bengkulu untuk memberikan tanggapan atau solusi konkret.
Apabila tidak ada tanggapan dalam jangka waktu yang ditentukan, para pedagang yang diwakili oleh kantor hukum tersebut mengancam akan mengambil langkah-langkah hukum lebih lanjut dan advokasi agar permasalahan ini mendapat perhatian lebih luas.
Pernyataan dalam surat ini mengingatkan bahwa kepemimpinan yang sejati bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi tentang perlindungan terhadap rakyat.
Oleh karena itu, para pedagang berharap pemerintah dapat melihat kondisi mereka dengan empati dan menemukan jalan tengah yang adil bagi semua pihak.
Harapan ini bukan hanya untuk mendapatkan kebijakan yang berpihak pada mereka, tetapi juga untuk memastikan bahwa keadilan dan kemanusiaan tetap menjadi dasar dari setiap keputusan yang diambil oleh pemerintah.