Editor: Yustinus Buulolo
Penulis : Yustinus Buulolo
Wartainspirasi.com, Batam –
“Sengketa lahan itu dikuasai oleh Pak Deking berdasarkan surat tebas, dan kita masih belum bisa menemukan objeknya dimana, karena disurat tersebut itu tidak ada tertulis titik koordinatnya, ada yang tertulis di belakang surat pak Daking, bahwasanya masih ada sisa yang belum di ukur oleh Otorita Batam ,” kata Utusan, (7/8/2020). Ketika diwawancarai awak media.
“Paling utama akan kita lakukan yaitu meninjau langsung ke lapangan dengan menghadirkan BP Batam, BPN, dan juga pihak lainnya.
“Disitu nanti bisa memastikan, mana yang sudah dibayar dan mana yang belum dibayar, karena ada keinginan dari Pak Deking untuk membangun KSB dilokasi yang memang belum diganti rugi oleh Din,” katanya.
Kata Utusan, sesuai keterangan warga yang hadir, ada beberapa rumah serta fasum yang berdiri diatas tanah hak tebas tersebut yang sudah tersertifikat.
Mansur mengatakan, “dasar mereka mendapatkan Sertifikat di tanah kebun/lahan bapak saya,sedangkan surat pembebasan dari bapak saya belum mereka lakukan apa lagi yg di katakan fasum,” jelasnya.
Pak syahabuddin Yusbin mengungkapkan, “saksi hidup dari pak Daking mengatakan, saya saksi yang bertanda tangan di Bp.Batam pada waktu itu bahwasanya lokasi tersebut sudah di ganti rugi oleh Bp.Batam pada waktu itu, yang di ambil oleh BIN B(Inteljen Negara,red), tapi masih tertulis di catatan surat pak Daking bahwasanya masih tersisa yang belum di ukur oleh Bp.Batam dan di tanda tangani, dicap oleh Bp.Batam, tolong di garis bawahi saya bisa tanggung jawabkan di dunia akhirat,” lanjutanya.
“Yang dikatakan fasum tersebut memohon di Bp.Batam pada waktu, belum disetujui Bp.Batam, karena saya ketua LPM, memohon fasum atau berupa posyandu yang dikatakan fasum beserta pak dewan pada waktu itu saya tau betul”, kata Pak syahabuddin Yusbin.
Anggota DPRD Kota Batam Utusan Sarumaha, S.H akan lakukan peninjauan nanti di lapangan minggu depan selanjutnya,” tutup Utusan sarumaha,SH.
