Penulis : Nurman Efendi
Wartainspirasi.com, Bengkulu Utara —Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaan (Proyek air bersih) Desa Samban Jaya Kecamatan Batik Nau Kabupaten Bengkulu Utara di duga gagal perencanaan. Pasalnya, dari awal dalam pekerjaan proyek tersebut banyak pemasangan pipa air yang sering berpindah-pindah.
Salah satu upaya untuk mengetahui kualitas sarana penyediaan air bersih di antaranya dengan cara melakukan pengawasan atau inspeksi terhadap kualitas sumber air. Tujuan inspeksi ini antara lain untuk mengindentifikasi sumber-sumber yang berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran.
Salah satu warga sempat menyampaikan komplainnya kepada media ini. “Akibat pemasangan pipa sering berpindah-pindah, sudah tentu menyebabkan tanah warga banyak rusak. Kemudian,air bak penampungan utama kurang jernih agak kekuning-kuningan,” kata warga yang tidak ingin disebut namanya.
“Proyek dengan dana miliaran rupiah ini bisa mensejahterakan masyarakat, khususnya air yang sulit untuk di dapati di daerah ini. Ternyata harapan masyarakat pupus begitu saja, yang ada hanya kecewa berat.” keluh warga.
Sunarto selaku Kadun Dua Desa Samban Jaya mengatakan, ”Semenjak proyek air bersih (ledeng) ini selesai pada tahun 2019. Airnya mengalir ke rumah rumah lebih kurang satu minggu, itupun di bantu dengan menggunakan penyedot air sampai sekarang airnya tidak mengalir lagi.”jelas Kadun.
Didik Suprayogi selaku Kepala Desa Samban Jaya saat di konfirmasi media ini menyampaikan, bahwa pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan persoalan tersebut kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Bengkulu Utara, namun tidak ada tanggapan.
“Sudah berkali-kali kita sampaikan dengan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Bengkulu Utara, baik secara lisan, namun tidak ada tanggapan. Dalam waktu dekat ini kita akan menyurati Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Bengkulu Utara.” kata Yogi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Desa Samban Jaya berharap proyek yang menelan anggaran miliaran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
”Harapan kami proyek yang di kerjakan oleh pihak kontaktor ternama di Provinsi Bengkulu ini bisa terlaksana dengan baik.” harap Yogi.
Selain itu, Rendi, ST selaku Kabid Cipta karya saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa pihaknya akan segera memanggil PPTK.
“Nanti kita panggil PPTK nya.” singkat Rendi.
Kemudian Heru selaku Kadis PUPR menyampaikan akan mengecek dahulu pekerjaan tersebut.
” Kita cek dulu paketnya, itukan di hutan, siapa tahu ada apa-apa,” tandas Heru.
Yogi Sumarta, ST selaku Kasi Perencanaan pada hari kamis (27/8/2020) di Kantornya mengatakan,”Coba temui PPTKnya dulu,” pungkasnya.
Guna menambah informasi lebih lengkap, pihak media ini mencoba konfirmasi kepada PPTK Melalui WhatsApp. Ucapan terimakasih disampaikan oleh PPTK atas adanya informasi tersebut.
“Terimakasih atas infonya,” kata Buyung Komarudin selaku PPTK kegiatan.
Untuk diketahui, proyek tersebut menggunakan anggaran dengan nominal RP.2.245.353.613.42,- (Dua Miliar Dua Ratus Empat Puluh Lima Juta Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Ribu Rupiah). Dengan kontraktor pelaksana CV Surya Nusa Bhakti melalui dana DAK (APBD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun Anggaran 2019.