Wartainspirasi.com, Lahat Sumsel — Nasib naas yang dialami Evi Siswandi warga Desa Muara Lawai Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, hari Sabtu (30/5/2020) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari ketika ia hendak mengantar Marpani (59) orang tuanya bekerja di Pasar Inpres sebagai penarik becak.
Setibanya di pengkolan Desa Lubuk Ampelas tepatnya di bengkel las muncul lah sebuah kendaraan diduga mini bus kijang berwarna biru dari arah Pasar Muara Enim. Kendaraan kijang melaju dengan kondisi di kendarai secara ngebut dan ugal ugalan oleh sopir nya.
Tak pelak sepeda motor Honda Beat milik Yayan yang berboncengan dengan Bapaknya Marpani ini diseruduk mobil kijang tersebut dari arah berlawanan.
Kedua pengendara Motor Honda Beat warna merah ini terjatuh.
Dalam kecelakaan tersebut Evi mengalami patah kaki sebelah kiri terlindas oleh ban mobil tersebut dan mengalami luka robek dan pelipis serta matanya mengalami luka. Sementara Marpani ( Bapak Evi ) mengalami luka dikepala ,pelipis dan dada diduga terserempet mobil kijang saat kejadian. Kedua korban dilarikan ke RS Dr. H Rabain.
Diduga pengemudi mobil kijang LGX warna biru dini hari itu dalam kondisi mabuk serta membawa penumpang 2 (dua) orang perempuan PL (Pemandu Lagu) yang bekerja ditempat hiburan malam di STB.
Kedua perempuan ini sebagai saksi mata pada kejadian tabrak lari yang dilakukan oleh warga desa pajar bulan semende yang berinisial “jum”. “Sementara kedua saksi mata ini siap dimintai sebagai saksi jika permasalahan ini ditindak lanjuti secara proses hukum”, ujar MG dan Ct
Sementara itu salah satu tokoh masyarakat STB Iriansyah (45) mengatakan bahwa “saya tahu siapa pelaku yang menabrak kedua anak dan bapak tersebut, saya kenal dengan orang tersebut”, ujar nya. Pengemudi (sopir kijang ) adalah warga desa pajar bulan yang sehari harinya bekerja di Perusahaan Gas PT Supreme Semende dalam pengakuanya terhadap saya”, jelas irin.
“Dia mau bertanggung jawab dengan kejadian tersebut, bahkan Jum meminta saya untuk mengurusi korban sampai sembuh masalah biaya pengobatan dan segalanya dalam kaitan pengobatan ia sanggup bertanggung jawab, malah jum sempat meminta agarĀ mengirimkan Nomor Rekening milik Irin agar jum bisa mentransfer sejumlah uang untuk pengobatan terhadap pihak korban janji Jum kepada irin”, lanjut irin.
“Namun sudah sekian kali janjinya terhadap Irin untuk mengirim uang untuk pengobatan terhadap si korban hanya janji janji belaka bahkan sekarang terakhir dihubungi oleh irin, jum tersebut berada dilampung diperintah oleh perusahaan tempat ia bekerja. Bahkan lagi kata irin HP yang sering dihubungi irin terhadap jum saat ini tidak bisa lagi dihubungi”, cetus irin
Saat ditemui ke pihak korban Evi Siswandi dan orang tuanya di kediamannya di Desa Muara Lawai Merapi .Evi masih terbaring ditempat tidur sudah satu bulan ini. ” Evi dirawat di Rumah Sakit selama dua minggu dan sekarang rawat jalan di rumah sambil berobat alternatif ke dukun patah”,.ujar Marpani orang tua nya yang juga termasuk korban.
“Saya berharap kepada pelaku tabrak lari saudara Jum agar secepat nya untuk bertanggung jawab atas perbuatan nya terhadap kami dua beranak ini.kami tidak banyak banyak menuntut kepada dia.cukup obati kami sampai sembuh dan motor kami itu di perbaiki hingga selesai.itu saja”, pinta Marpani.
Kalau memang pelaku tersebut dalam satu minggu ini tidak mau bertanggung jawab maka kami serahkan ke pihak yang berwajib untuk menyelesaikan secara hukum.” Saya hanya minta kepada aparat hukum untuk memproses secara tegas dan adil”, tegas Marpani.
Pewarta : Sahri Andi